Thursday, July 14, 2011

Jauhi Hasad Dengki.


Hasad Dengki. Semua orang ada perasaan ni walaupun secebis. Cuma terpulang pada individu tersebut sama ada pandai mengawalnya atau tak. Kadang-kadang, di sebabkan hasad dengki yang berkobar-kobar dalam hati ni, manusia sanggup buat apa saja untuk puaskan hati mereka. Hanya Iman penyelamat kepada perasaan ini. Hasad adalah penyakit hati yang amat berbahaya.
Sabda Rasulullah saw :
Penyakit umat sebelum kamu telah menular kepada kamu; iaitu hasad dengki dan permusuhan. Permusuhan tersebut ialah pengikis atau pencukur. Saya tidak maksudkan ia mencukur rambut, tetapi (yang saya maksudkan) ialah ia mengikis agama.  (Hadith Riwayat Al-Baihaqi)
Ibnu Mu’taz pernah berkata :
Orang yang hasad itu marah kepada orang yang tidak berdosa, kikir terhadap sesuatu yang bukan kepunyaannya dan sentiasa mencari atau meminta sesuatu yang tidak akan di perolehinya.
Rasulullah saw sendiri melarang sifat hasad dan saling dengki mendengki. Beliau bersabda :
Awas kalian daripada sifat prasangka. Sesungguhnya prasangka itu adalah kata-kata yang paling dusta. Jangan saling olok-mengolok, intai-mengintai, atas-mengatasi, dengki-mendengki, benci-membenci dan jebak-menjebak. Jadilah kalian laksana hamba-hamba Allah yang bersaudara seperti yang telah diperintahkan kepada kalian. Seorang muslim itu adalah saudara bagi seorang Muslim yang lain. janganlah ia menzalimi saudaranya; janganlah ia membiarkannya (apabila ia dizalimi); “janganlah ia menghina saudaranya. Taqwa itu (letaknya) di sini. Taqwa itu (letaknya) di sini”, seraya baginda menunjuk ke dadanya. Cukuplah bagi seorang Muslim itu kejahatan (dosa) menghina suadaranya yang mukmin, haram bagi seseorang Muslim itu (menceroboh) darah (nyawa), nama baik dan harta seseorang Muslim yang lain. (Hadith riwayat Malik, Al-Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Al—Tirdmizi)
Banyak para pemimpin dan penguasa yang telah di fitnah, di cela, khabar angin serta kata nista di lemparkan terhadap mereka. Juga banyak tuduhan palsu di ciptakan untuk mengobarkan kebencian & permusuhan di dorong oleh perasaan dengki dan khianat. Banyak jemaah yang berpecah-belah kerana angkara manusia pendengki yang busuk hati, membawa fitnah ke sana ke mari tanpa rasa takut kepada Allah swt.
Rasulullah saw bersabda : orang yang berhati dengki, yang menjadi batu api, beramal dengan yang karut-marut bukan daripada umatku dan aku bukan ikutan mereka.
Firman Allah swt :
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُّبِينًا
Dan orang-orang yang mengganggu serta menyakiti orang-orang lelaki yang beriman dan orang-orang perempuan yang beriman dengan perkataan atau perbuatan yang tidak tepat dengan sesuatu kesalahan yang dilakukannya, maka sesungguhnya mereka telah memikul kesalahan menuduh secara dusta, dan berbuat dosa yang amat nyata. Surah Al-Ahzab 33:58
Manusia yang hasad sewaktu-waktu boleh berdusta mencipta kebohongan dan fitnah untuk merugikan manusia lain yang menjadi lawannya. Alangkah baiknya, jika ia mendengar hadith Rasulullah saw yang menyelar orang-orang sepertinya.
Rasulullah saw bersabda :
Sesiapa yang menggembar-gemburkan (pada orang ramai) sesuatu perkara (perkataan) terhadap seseorang Muslim untuk menjatuhkan maruah orang tersebut di dunia padahal ia tidak demikian maka wajiblah Allah mencairkan pembawa fitnah tersebut pada hari qiamat dalam api neraka sehinggalah ia dapat membuktikan kebenaran apa yang telah dikatakannya. (Hadith riwayat Al-Thabaranni)
Orang yang dengki itu mungkin akan mengumpat & menjadi batu api padahal ia menyangka ia telah berbuat baik, syaitan pula mengajukan alasan-alasan kepadanya untuk membenarkan perbuatan buruk tersebut supaya dia terus terjebak di dalam fitnah.
Alangkah baiknya kalau manusia pendengki tersebut memahami betapa ruginya akibat dengki khianat tersebut. Sesungguhnya Allah swt telah menjanjikan untuk orang-orang sepertinya seksa yang pedih. Lebih-lebih lagi untuk orang yang terus-menerus mengembangkan fitnah tanpa bertaubat & sedar diri.
Rasulullah saw bersabda :
Riba’ itu ada 72 pintu, yang paling kecil dosanya ialah seperti melakukan hubungan jenis dengan ibu sendiri & sebesar-besar riba’ ialah seorang itu menghakis nama baik saudaranya. (Hadith riwayat Al-Tabrani)
Sabda Rasulullah saw : Barangsiapa yang memakan daging saudaranya di dunia (mengumpat) kelak pada hari qiamat dibawakan kepadanya, makanlah daging bangkai ini sebagaimana engkau makan dagingnya ketika dia hidup dahulu. Lalu iapun memakan daging itu sambil berteriak-teriak. (Hadith riwayat Al-Tabrani dan lain-lain)
Sabda Rasulullah saw :
Mengumpat itu lebih buruk dari zina. Sahabat bertanya bagaimana ? Rasulullah menjawab : seseorang yang berzina itu kalau bertaubat mungkin taubatnya itu diterima oleh Allah. Akan tetapi orang yang mengumpat tidak akan Allah ampunkan dosanya sehinggalah orang yang diumpatinya itu memaafkannya. (Hadith riwayat Al-Tabrani & Al-Baihaqi)
Sabda Rasulullah saw : “Tahukah kalian apa ertinya mengumpat ?” sahabat menjawab : “Allah & RasulNya yang lebih tahu.” Ujar Rasulullah saw lagi : “(mengumpat ialah) engkau mengatakan tentang saudaramu sesuatu yang tidak disukainya.” Lalu ditanyakan : “bagaimana ada seautu yang patut saya kata tentang saudara saya itu ?” jawab Rasulullah saw : “sekiranya apa yang engkau sebutkan tentang saudaramu itu betul-betul ada padanya, maka itu bermakna engkau telah mengumpatnya tetapi jika tidak betul maka itu bererti engkau telah mengada-adakan kebohongan terhadapnya.”
 

Bagaimana menghadapi pendengki ?
Nabi-nabi menganjurkan supaya berhati-hati terhadap golongan pendengki, menjauhkan diri dari golongan pengumpat, mengelakkan pergauan dengan mereka atau mendengar kata-kata mereka.
Rasulullah saw bersabda :
Barangsiapa yang mempertahankan maruah saudaranya ketika saudaranya itu tidak ada, maka wajiblah Allah melepaskannya dari seksa neraka. (Hadith riwayat Ahmad)
Orang-orang yang suka mengikut perangai pendengki dan golongan pengumpat, yang menjadi batu api, suka mendengar kata-kata mereka & menyampaikan fitnah bawaan mereka, hendaklah mengambil ingatan tentang sabda Rasulullah saw : Barangsiapa yang mendengar saudaranya diumpat namun dia tidak membelanya padahal ia mampu, maka ia ikut menanggung dosa pengumpatan itu di dunia & di akhirat. (hadith Asfahani)
Sabdanya lagi :
Sesiapa dari kalangan orang Islam yang tidak membela orang Islam lain apabila kehormatannya dicerobohi & nama baiknya dicacati maka nescaya Allah membiarkan nasibnya ketika ia sangat memerlukan pertolongan Allah swt. Dan mana-mana orang Islam yang menolong orang Islam lain ketika nama baiknya & kehormatannya diceroboh nescaya Allah akan menolongnya ketika ia sangat-sangat memerlukan pertolonganNya (Allah). (Hadith riwayat Abu Daud)
–Fathi Yakan – Bahtera Penyelamat Dalam Kehidupan Pendakwah
Sumber dari : http://evisoraya.com/2010/10/jauhi-hasad-dengki/

No comments: